Sabtu, 05 Oktober 2019

debu yang bersyukur


Aku adalah sebutir debu di dunia ini, yang memiliki sikap kadang tak pasti dan terombang ambing..

Ku cuba mencari pengampunan RABB ku yang seluas langit dan bumi, yang bisa buat hidupku sedikit berarti,

Tapi nyatanya tak ada yang percaya,..

Semua telah memalingkan mukanya, hanya karena aku cuma sebutir debu,

Tapi..... bukankah aku juga makhluk ?, yang ingin memiliki tempat dan ingin disayangi-NYA, sama seperti kalian..


Tak ada yang ingin terlahir sepertiku dengan mental debu.


Yaa RABB.. Ampuni aku..

Mengapa mereka tak percaya, dan meremehkanku...

Mereka menolakku dengan pandangan matanya yang aneh,

Mereka menyalahkan aku, menghakimi aku, sepertinya aku tak sebanding dengannya..


Aku SAMPAH bagi mereka..



Ku hanya ingin sebagai pribadi yang terlahir bersama mereka,


Tapi aku sadar mungkin karena aku kotor,...


Padahal... aku ingin sekali duduk bersama mereka membaca Qalam-MU,

Mengaji dan mengamalkan apa-apa yang seperti mereka yakini..


Lagi lagi mungkin karena aku hanyalah sebutir debu, .. Tidak lebih..

Astagfirullaah... Ampuni aku yaa RABB...

Mengapa aku terlalu berkeluh kesah menuntut....

bahwa kenapa ku terlahir sebagai debu... dan bukan permata,




ASTAGFIRULLAAH AL`HADZIM...

RABB ku pun pasti akan Memalingkan WAJAHNYA karena mungkin aku kurang menerima apa yang ditetapkan-NYA.














Hmmm... Aku mencoba menikmati keberadaan ku meski aku hanya debu.


Dengan riang dan tawakkal aku bisa terbang kesana kemari ,


Berkumpul dengan sebangsaku... Para Debu


Berkumpul dengan sesama yang bisa saling menerima,

Saling memberi, ..

Saling menasehati,..

Agar aku bisa bersyukur senantiasa akan karunia RABB ku. .. itu yang TERPENTING.


Aku tak boleh lagi bermimpi bisa jadi permata yang dikagumi banyak orang,


Dengan begitu mungkin aku tak akan bisa RIYA..


Aku tak ingin lagi menjadi apapun..


Aku tetaplah debu yang harus menyukuri keberadaanku,


Aku bebas,


Aku berterbangan dengan tujuan yang pasti mencari tuk terus mencari keridhaan ILLAAHI,


Penyudutan mereka tak ku anggap sebagai beban yang berarti,

Aku tetap bisa bertasbih dan berdzikir meski aku hanyalah sebutir debu,

Bisa terus terbang dan melayang....


Sampai sesuatu yang berharga bagi ku datang

Iya... Sampai seseorang HAMBA NYA membutuhkan ku,


Mengambilku dan mengusapkan badan ku,

Di tangannya....

Di Lengannya...

Di Wajahnya...

Agar raut parasnya bersinar karena niat bersuci....






TAYAMMUM





Pada saat itu tiba hatiku terasa indah dan berbunga-bunga...


Karena dia akan bersujud pada RABB nya,

Pada RABB ku, hmm ..... saat itu kebahagian yang teramat sangat meski aku hanyalah debu,


Karena ia mengajakku ikut serta untuk bersujud pada RABB ku.










Sikapnya ramah, lemah lembut,..

Mengajak tanpa memaksa, ..

Mempercayai tidak menyalahkan...

Tidak merasa tinggi karena alimnya...

Dan tidak memandang aneh pada diriku yang hanyalah sebutir debu...


ALHAMDULILLAAH... AKU BAHAGIA..


Dan aku tak lagi menuntut apa-apa dari RABB ku,

tidak menyesali lagi keberadaanku ..


Hmmm.... malah sebaliknya aku merasa sangat bersyukur...

karenai RABB ku mempercayaiku untuk mensucikan Hamba-hamba NYA yang Shaleh Shalehah itu sebelum bersujud pada- NYA.




SUBHANALLAAH

MAHA BESAR ENGKAU YAA RABB..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar