Aku teringat sinetron Kiamat Sudah Dekat, dimana Fandi ditugaskan oleh
ayah Sarah utk menguasai ilmu ikhlas agar bisa menikah dgn Sarah.
Berbagai buka ia baca, diskusi dgn byk orang pun ia lakukan, tapi tak
menemukan apa itu ikhlas. Dia, bahkan ayah Sarah pun yg memberinya
tugas itu tidak dpt menjabarkan lewat kata2 apa arti ikhlas itu
sebenarnya. Indikator maupun tolak ukur dlm keikhlasan pun sungguh di
luar kuasa mereka. Tanpa disangka, ikhlas dlm diri Fandi pun baru
nampak saat ia merelakan Sarah menikah dgn pemuda lain. Ia telah merasa
mendapatkan lebih dari cukup dgn mengenal Sarah, keluarga, &
kerabatnya. Karna dari perkenalan itulah ia mengetahui akan apa tujuan
hidupnya yg sebenarnya, & ia mau membuka mata utk mengenal Allah
SWT.
Tak hanya dlm sinetron, tapi dlm kehidupan sehari2
pun tak ada yg dpt mengatakan si fulan atau si fulanah itu ikhlas atau
tidak. Yg mengetahui seorang itu ikhlas atau tidak hanyalah dirinya
& Sang Khalik yg Maha Mengetahui segala isi hati. Ikhlas dlm hati
manusia sama sprti air yg bening nan sejuk mengalir dari hulu ke
hilir,,,
Tak ada paksaan, hnya mengalir begitu saja karna seperti
itulah sifatnya. Qt tak dpt menggambarkan, namun dgn pasti aliran itu
sangat menyejukkan jiwa, membersihkan noda-noda hitam & penyakit
hati,,,
Karna sifatnya yg undescribed itulah,,, ikhlas memiliki perbedaan dgn riya' (sombong) hnya setipis helai bawang.
Yahh,
disaat qt melakukan sesuatu & qt mengatakan pada orang lain, “Aq
ikhlas koq”, disaat itulah qt malah berbuat riya', karna qt memamerkan
keikhlasan qt pd orang lain. Tak disadari namun pasti, walaupun hnya
berupa harapan kecil, tapi qt telah berharap utk mendapatkan nilai yg
baik di mata orang lain saat qt mengatakan bahwa qt ikhlas. Padahal
ikhlas itu adlh keadaan dimana qt tidak mengharapkan apapun dari sesama
makhluk Allah, baik berupa hal yg berwujud maupun yg tidak,,,
Semua
masalah & ujian yg Allah berikan, jika qt renungi lebih mendalam,
semuanya berpuncak pada satu hal, yaitu keikhlasan. Bagaimana qt ikhlas
di saat Allah memberi qt cobaan, ujian, & berusaha melalui jg
menghadapi semuanya dgn ikhlas. Karna Allah ingin qt menjadi
orang-orang yg ikhlas, dimana ikhlas itu akan menjadi pelindung qt dari
segala macam godaan & tipu muslihat Iblis. Qt menghadapi semua
masalah karna ketaqwaan qt, keinginan qt utk naik satu tingkat semakin
mendekat kepadaNya, bukan karna pujian orang yg melihat keberhasilan qt
melewati smua masalah. Karna itulah, Allah tidak menyukai jika
hambaNya berkeluh kesah kepada selainNya di saat ia sedang diuji,,,
Tapi,
terkadang ada yg menyamakan keikhlasan itu sama dgn kepasrahan. Tak
ada usaha utk mencari jalan keluar & memperbaiki agar menjadi insan
yg lebih baik. Hnya duduk & diam tanpa bertindak apa2. Sedangkan
Allah menyediakan jalan kepadanya utk keluar dari masalah jika ia
berusaha. Seorang yg pasrah begitu saja tak lebih buruk dari seorang
pecundang, tak berani menatap ke depan,,,,
Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun,
salah satu kalimat yg diajarkan oleh Allah jika qt diterpa musibah.
Kalimat ini tak lebih adlh menunjukkan keikhlasan qt atas semua musibah
itu. Tapi, bukan hnya utk dilafadzkan oleh lidah, tetapi juga
diamalkan dlm hati,,,,,
Sedangkan,,,,,
Sabar adlh ketika dihantam musibah dgn penuh keyakinan dia mengatakan
inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun. Kami adlh milik Allah, segala urusan kembali kepada Allah,,,
Logika
sederhana, ketika tukang parkir diambil mobil oleh pemiliknya dia tak
kecewa, mengapa,,,? Karna dia merasa tak memiliki, hanya merasa
tertitipi, smuanya hanyalah titipan Allah, qt tak punya apapun. Qt hnya
sekedar makhluk ciptaan Allah yg hidup sebentar & tak lama qt akan
mati,,,
Qt tak boleh merasa memiliki semua ini, kecuali
hanya tertitipi, oleh karena itu, kalau sakit tubuh ini milik Allah.
Allah menguji qt dgn sakit sbg bahan evaluasi diri, bahan utk
bertaubat, ladang amal silaturrahim dgn dokter berapapun biaya yg qt
keluarkan utk membayar dokter, itu adlh rizki milik Allah, walaupun
habis harta qt membayar, tetapi semuanya hnya titipan Allah,,,,
intinya,,, Sabar adlh perpanjangan dari ikhlas,,, keduanya seiring,, sejalan,,
Dan demikian halnya,,,,
Tak
bisa aq ungkapkan kepedihan itu saat aq
bersujud. Tak ada harapan apapun kecuali hnya ampunan atas dosa-dosa yg
pernah aq lakukan,,,, Ternyata, dosa tak berada di luar hati. Dosa
sedekat cinta qt kepada kekasih qt sendiri. Karna itu penyesalan slalu
dtg belakangan,,,
Sprti terbangun dari tidur panjang, aq menatap sekeliling dgn gamang.
"qt memang berharap
yg terbaik utk orang2 yg qt syg,,, yg perlu qt luruskan adlh sudut
pandang qt bahwa dlm hal2 tertentu, tak mungkin tak ada yg tersakiti
atau menyakiti,,, karna jika qt pakai paradigma itu terus, qt hnya akan
terbentur pada pilihan2,,,"
Skrg, aq benar2
merasa Allah memberiku petunjuk lewat orang2 terdekatku,,, mereka yg
diuji dgn berbagai masalah, cobaan, ujian,,, mereka sprti mendapatkan
apa yg mereka inginkan, namun disisi terdalam mereka justru kehilangan
semuanya,,,,,
Aq byk belajar,,, khususnya sprti saat ini,
ketika aq jauh dari orang2 yg aq syg,, aq byk berpikir,,, merenung,,,
apa sebenarnya yg aq inginkan,,,? Beban & ujian itu seharusnya
membuatku semakin sadar betapa Allah mencintaiku,,,
Bagaimana
sesaknya jauh dari orang2 yg aq syg,,, bagaimana beratnya menahan
tanpa bisa berbagi beban,,, tapi Allah selalu ada,,, hnya Allah yg tak
pernah meninggalkanku,,,,, slalu melihat & mendengarku,
Dan
aq tahu, tak hnya sampai disini Allah mengajariku & memberiku
ujian sbg bentuk cintaNya padaku,,, hingga detik aq menulis note ini,
rasanya Allah benar2 ingin aq ikhlas & lebih bersabar,,, aq harap
aq bisa istiqomah memegang teguh aqidah, memegang janji & sumpah,,,
Laa ilaha illallah,,, Muhammaddar rasulullah,,,
Ikhlas & sabar,,, yahh, dua hal ini yg hrs senantiasa aq lakukan utk menenangkan hatiku yg remuk redam.
*****
tak
ada yg mampu aq ungkapkan,,, sekedar rasa terima kasih takkan mampu
mewakili isi hatiku yg terdalam,,,,, kalian,,, adalah anugerah yg
teramat indah yg diberikan untukku oleh Allah,,,,,,,