Minggu, 13 Mei 2012

cukup lihatlah sekelilingmu


Dlm satu episode hidup, tawa & airmata adlh pena lukisan dunia. Silih berganti dlm putaran masa... Tak perlu lelah batinmu karna fatamorgana -hanyalah sia2-... ia yg disangka air ternyata panas membara... Hatimu harusnya mampu menjadi mata air yg merefleksikan lembutnya jiwa.. Mushaf kecilmu dlm gersang fana dunia, adlh penyejuknya... maka lafadzkanlah ayatNya yg indah dgn rindu yg membuncah...

Terhadap dunia, bukan berarti lari menepi... Bahkan pd sesama engkau acuh tak peduli... Kala kau berproses, berusaha keras mencapai sebuah hasil & menikmatinya sendiri -justru kdg kau tak bisa menikmatinya karna begitu sygnya pd hasil yg kau peroleh atau begitu serakahnya-... Kau memperolehnya dgn tidak tanggung2 merugikan orang lain di satu sisi.... Hidup yg demikian itu, apa nikmatnya....?

Terhadap dunia tak berarti engkau melekatkan diri -mengotori hidupmu sendiri.,, Memasukkan dunia dlm hati adlh penghancuran diri yg pasti.. Apa yg kau cari dlm hidup ini...? Makhluk yg dititipi nyawa dtg ke dunia utk kembali pd Penciptanya... Kesombongan & kebanggaanmu pada akhirnya akan membusuk bersama jasadmu, tak akan lebih sbg santapan lezat cacing2 tanah...

Pun dlm hidup ini -yg entah mampu dikecap brp lama lg- dlm pikiranmu -pasti- slalu ada kekhawatiran & penyesalan.. atas smua yg telah terjadi, yg itu tak mampu kau kembali... Tetapi daripada anganmu mengembara jauh ke sana...

Cobalah sekali2 kau perhatikan seorang pengemis tua di dpn pasar citeureup yg slalu ada. Kau mungkin tak peduli -kau sibuk dgn hidupmu, amanahmu, aktivitasmu- kau bahkan tak sadar dia ada, tanpa daya tertatih dlm kata patah2 mengiba & mengharap kau akan jatuhkan koin seratus rupiahmu -yg bagimu mungkin tak berharga- tapi baginya seratus rupiahmu adlh harapan -sebuah kemungkinan ia dpt menyambung hidup satu hari lg...

Atau cobalah sekali2 kau perhatikan anak2 jalanan yg mengamen di dekat lampu merah dpn terminal baranang siang. Anak2 yg tak pernah kau kenal & tak pernah ingin kau kenal, mgkn kau risih melihat dekil wajah mereka, atau pakaian kumal di tubuhnya.. kau anggap mereka hina, kau anggap mereka anak2 nakal pengganggu jalan... Ohh dunia.. begitukah engkau membutakan mata...? Apakah harga anak2 yg senantiasa tersenyum di bawah derai hujan, tertawa di bawah panas meranggas hnya kau nilai sebatas dekil wajah...? ataukah semangat keceriaan mereka hnya seharga kumalnya pakaian, yg itu pun juga karna asap hitam yg mengepul dari knalpot mobil mewahmu...?
Ku mohon, jika kau memang benar2 sibuk, sekali -hnya sekali saja- perhatikan mereka dgn penglihatan yg nyata.. bukan pandang belas kasihan, bukan..... tapi kasih syg....

Atau jika suatu ketika kau melintas di jln Pajajaran dkt lampu merah, cobalah sekali2i kau perhatikan seorang bapak tua, dgn becak usangnya -yg di usia senja hari2nya diisi dgn peluh keringat demi sesuap nasi utk keenam anaknya...

Atau sekali2 kunjungilah anak2 manis di SD Tlajung udik 3 yg seragamnya compang-camping, berwarna-warni, lusuh dgn kaki penuh luka... kaki2 kecil yg kau sepelekan karna tak halus sprti kakimu, tak tersentuh sepatu super mahalmu... Kalaupun ada, hanyalah sekedarnya -sepatu bekas yg tinggal sebelah- itupun bolong di semua sudutnya... anak2 manis yg sebenarnya pnya hak yg sama dgnmu.. hak atas kecukupan, hak atas pendidikan, senyuman tulus, kasih syg & penghargaan yg layak...

Atau tak sprti pundakmu yg biasa memikul laptop bermerk kemana2.... seorang bapak dgn gerobak tuanya tertatih memikul pikulan buah beserta timbangannya, yg sering melintas di sekitar Joglo -yg mungkin kau hnya bisa menerka sprti apa berat rasa nyeri di pundak tiap harinya karna beban dlm pikulannya...

Atau sekali2 perhatikanlah gelandangan yg pada malam hari sering murung, menggigil di emperan sebuah distro jln Otista.. selalu merasa sepi.. dingin & tersisih... ia yg terlihat menjijikkan bagimu tak pnya siapapun utk berbagi, tak ada yg tersisa selain pakaian sobek di sana-sini & nanah, kutil, kudis yg menghias di tangan hingga sekujur kaki.......

Atau kepada Bapak tukang parkir di fakultasmu.... petugas cleaning service yg berjasa membersihkan ruang kuliahmu... & pemulung yg sering mondar-mandir di kampusmu -yg ia hnya berusaha mengais rezeki halal dgn memungut plastik bekas tempat minummu-... Apakah gengsimu atas status sosial membisukan lisanmu...? adakah kau tahu namanya...? pernahkah kau menyapanya dgn senyum termanis yg kau punya...?

Oh dunia... Kau sibuk berkoar2 ingin melakukan perubahan besar.. kau sibuk memikirkan hal2 besar yg bisa kau persembahkan atau kau torehkan utk bangsamu... sungguh kau sibuk memikirkan hal2 besar nan mulia... tapi kau lupa pada hal2 kecil... bagaimana kau bisa jadi besar bila tak menghargai yg kecil..? Bagaimana bisa kau bermimpi membawa perubahan besar jika kau melihat hidup hnya sebatas dari vertikal-horizon sudut pandangmu....?

Hidup.. tak sekedar meraih mimpimu sendiri... hidup tak sebatas memikirkan diri sendiri.. Hidup... adlh ketika kau merasa kaya dgn berbagi, kau begitu damai dgn menolong sepenuh hati, & kau bahagia dgn memberi...

Dgn hidup, qt menemukan alasan utk apa keberadaan qt...
Hidup.. adlh utk memberi sebanyak-banyaknya, & meminta sedikit-dikitnya....
Memberi lebih banyak, & berharap lebih sedikit...

Dunia...
Ketika engkau pergi
Maka bahagiamu
Akan bermutasi menjadi kebahagiaan yg lebih hakiki
Akan ada masanya bagimu
Lebur menuju hidup


Allahu Yaa Rabb...
sinarilah jiwaku kala tumpah lelah & gundah...
Kini rasanya ketika waktu menjadi rakus...
Melahap setiap detik tanpa jeda...
Aq jadi takut akan hilang cahaya...

Hanya PadaMu kupasrahkan segala...

6 komentar:

  1. Suuperrr sekali.. kata2nya ngalahin Mario Tegar.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ikutan dongs................
      belajar bikin blogs......

      http://erazsyathir.blogspot.com/

      Hapus
    2. Sudah I follow juga bapaknya Syathir..
      have a nice writing.. :D

      Hapus