Sabtu, 05 Mei 2012

boneka dalam kardus



Oase itu tetap ada, namun mengering. Aku ingin sekali menjadi hujan, mengisinya. Namun seyogyanya, aku tak bisa. Aku hanya tetap menjadi boneka dlm kardus hatinya, sebagai pajangan apik dlm gudang pikirannya, & ia sangat menyayangkan jika aku harus kembali ke jalanan asing tempatku berasal, sebab pikirnya, aku terlalu indah utk dibuang. Dan lebih baik aku berdesakan dgn kardus boneka yg lain, yg sama-sama mendapatkan perhatian sepertiku.

Bukannya aku tak tahu berterima kasih atas semua kebaikannya. Aku sangat bersyukur ketika tubuh ringkih tak berjiwaku ia pungut & ia bersihkan dari noda-noda luka hati. Dan jujur ku akui, aku pun menikmati permainan hatinya dgnku. Sehingga membuatku makin sulit keluar dari kardus atau bahkan dari gudang pikirannya.

Aku adalah boneka tak berjiwa, namun aku mempunyai hati tersembunyi yg sulit ditemukan oleh siapa pun. Hati yg memiliki sejuta harapan utk mendapatkan kelayakan & kebahagiaan yg sesungguhnya.

Dari sekian juta harapan-harapan dlm hatiku itu, yg paling dominan adalah aku ingin menjadi yg terbaik & teristimewa bagi siapa pun, tanpa kecuali bagi dia. orang yg sangat simpatik menurutku.

Namun sepertinya, oase hatinya yg sangat luas itu lagi-lagi tak mampu aku selami.dia seakan enggan mengeluarkanku dari kardus hatinya yg sempit. Dan itu membuatku semakin yakin, bahwa sesungguhnya aku sama sekali tak pernah jadi istimewa di hatinya...

Ia cuma mempunyai tanggung jawab yg sangat baik. Ia yg memungutku dari jalanan asing dgn tanpa sengaja, merawatku hingga sembuh dari berbagai macam luka. Dan ia enggan membuangku lagi sebab ia tentu saja tak tega. Ia telah terlalu dalam mengenaliku sepenuh hati dan memainkanku sepanjang waktu.

Jika aku boneka yg mampu bergerak, aku akan keluar dari kardus hatinya, mengundang hujan utk menyegarkan oase hatinya yg mengering. Meskipun aku tak menjadi hujan. Padahal aku sangat menginginkannya. Namun, cukuplah. Aku terlalu berlebihan utk menjadi hujan.


Aku hanya ingin balik ke jalanan asing tempatku berasal, menunggu tangan orang lain yg akan memungutku lagi. Memandikanku dlm oase hatinya yg segar. Merasakan sejuk kasih sayang dari semilir angin di dekatnya.
Namun lagi-lagi, itu hanya harapan sebuah boneka tak berjiwa. Tak pernah kesampaian hingga pada akhirnya ia lelah sendiri menyimpanku lama-lama.
Semoga aku dibuang lagi...


*the end...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar