Minggu, 23 September 2012

Gagal atlet


Kemarin malam selepas pulang kerja sif 2, aku nonton berita tentang serunya pertandingan-pertandingan olahraga PON di Riau  dan hal-hal kontroversi yang terjadi didalamnya. Mengingatkan aku saat dahulu jadi atlet walaupun bukan sekelas PON namun aku dapat merasakan bagaimana tegangnya atmosfir pertandingan saat itu.Dan cabang olahraga yang aku ikuti adalah pencak silat.

Sebenernya aku paling cemen dalam urusan masalah bela diri...saking cinta damai dan takut berantem ,aku pernah rela dipalak anak-anak yang sedang mabok dijalan, ngeri dengan pisau yang ia pegang, dengan gemeteran aku kasi uang yang ada disaku...beruntung ada bapak-bapak yang menolong kami..
Rasanya hina sekali saat itu.

Maka sejak saat itu aku bertekad untuk mempelajari ilmu beladiri, untuk membantu kalo-kalo suatu saat ketemu sama tukang palak lagi, yah minimal kaki aku bisa lebih berotot....sehingga larinya bisa lebih kencang kalau ketemu tukang palak lagi. Ilmu bela diri yang aku ikuti adalah silat persinas ASAD , inti dari ilmu bela diri ini adalah doa ,minta pertolongan Alloh sehingga terhindar dari hal-hal yang mengancam kita seperti gerombolan perompak, pencuri, ataupun terhindar dari binatang-binatang buas seperti ular , harimau, dan gabungan antara siluman ular dan harimau .

Kemudian suatu ketika pemda kab. Bogor mengadakan kejuaraan pencak silat antar perguruan silat se-bogor ....inilah saat yang aku tunggu-tunggu setelah sekian lama mempelajari ilmu bela diri untuk unjuk gigi kemampuanku yang selama ini yang sesungguhnya...yeah #sambil menggepalkan tangan ala naruto.

Dari perguruan silat kami yang dikirim beberapa kelas sesuai dengan berat badan para pesilat dimulai dari kelas A,B,C,D,dan E. Namun tak disangka-sangka kelas yang sesuai dengan bobot tubuhku yaitu kelas C sudah diwakilkan oleh temanku yang memiliki bobot sama denganku namun lebih mahir dalam hal beladiri, maka aku jadilah seorang cadangan...nasib...nasib

Kenyataan berubah ketika ternyata tak ada yang akan diturunkan tanding untuk mengisi posisi kelas D dikarenakan terjadi kekosongan maka mau tidak mau akulah yang jadi korbannya untuk mengisi kelas ini dengan syarat menaikan  berat badan, yang sebelumnya memang hanya sesuai untuk kelas C ditingkatkan lagi beratnya agar masuk kekelas D dengan kata lain...ane digelonggongin biar berat.

Tak diduga tak dinyana ternyata upaya untuk menaikkan berat badan merupakan berkah bagiku, karena untuk menaikan berat badan mau tidak mau maka aku harus banyak makan dan tidur....maka ketika kawan-kawanku sibuk manambah porsi latihan aku sibuk menambah porsi makan dan tidur. Dan yang menjadi lebih berkah lagi adalah ketika beratku tak kunjung naik juga walaupun sudah menambah porsi makan dan tidur.
Melihat ini sang manager pun merasa was-was kalau-kalau nanti ane bakal didiskualifikasi akibat tidak terpenuhinya berat ideal untuk kelas D, maka sang managerpun memberikan makan apa saja yang ane mau asal bisa menambah bobot tubuh....yess inilah saat yang ditunggu-tunggu
Maka ketika berat ane masih belum naik juga ane bilang pada sang manager "Pa ! berat sya belum naik nih, itu kayaknya ada tukang soto deh.."akhirnya dibelikan soto.
Ketika ane haus bilang aja " Pa ! berat saya belum naik nih, tuh ada tukang es buah " akhirnya akupun dibelikan es buah..wah mantap nih, minta apa saja diberi.
Aku membayangkan seandainya ini juga berlaku dalam hal perjodohan aku tinggal bilang " Pa berat sya belum naik nih, tuh ada cewe cantik lewat " akhirnya aku pun dinikahkan dengan cewe cantik  itu...wah asyik banget kali yak...!

Namun hal ini tak berlangsung lama, mungkin sang manager sudah sadar...akhirnya ketika ane mo bilang " pa ! berat saya masih belum naik nih, tuh kayaknya ada nasi padang deh" tiba-tiba sang manager membawakan ane sekantong plastik buah bengkuang, "nih mad, habisin yah biar cepat naik berat badannya"...jiaaaah jadi deh mabok bengkuang, tapi ga papalah siapa tahu bisa buat menambah putih kulit.

Mendekati waktu pertandingan ternyata berat aku tidak juga kunjung meningkat, kemungkinannya ada 2 : yang pertama ane stress atau yang kedua memang cacing-cacing didalam perut yang tega menghabisi nutrisi dalam tubuh.Akupun mencoba terus-menerus makan dan minum sampai kembung berharap agar bobot tubuhku naik beberapa kilo...namun apa yang terjadi berat tubuhku tetap tak kunjung naik, sedangkan Beberapa jam lagi pertandingan akan dimulai... putus asa dengan hal ini akhirnya sang manager pun mengambil sebuah cara yang tak lazim agar berat badanku naik dalam waktu hitungan kurang dari satu jam. Maka akupun diberikan....( to be cotinued )



gagal atlet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar